Pikiran getir memasuki ruang pikiranku yang teramat mahal hanya untuk memikirkan sesuatu yang tidak aku percayai itu benar. Manusia memang makhluk aneh yang terkadang begitu idealis, namun di lain waktu bisa jadi teramat munafik. Di suatu ruang dan waktu ia bisa begitu gagah dengan lantang menyuarakan kepercayaan yang ia yakini yang hanya satu tingkat di bawah kepercayaannya kepada Penciptanya, yang tidak mungkin dirasionalisasi yang bahkan oleh seorang Imanuel Kant sekalipun, namun di lain ruang dan waktu, ia bisa begitu ketakutan ketika apa yang dipercayai oleh orang lain sebagai suatu yang benar mulai mendekati dirinya, namun dalam bentuk malaikat pencabut nyawa, yang tentunya dalam arti kiasan. Padahal dalam arti yang seberanya manusia itu jauh lebih hebat dari Luciver.
Manusia itu bisa dengan mudah mengalahkan raja iblis dari segala raja iblis, namun sayangnya seringkali dia tergiur dengan kenikmatan yang ditawarkan olehnya. Manusia itu dapat dengan mudah melupakan apa yang ia percayai dan perjuangkan selama hidupnya selama ini.
Ketika hal ini sudah terjadi dan meresap ke dalam tubuh manusia tersebut, dia tak lain dan tak bukan telah menjadi salah satu penjilat kaki setan iblis itu. Kenikmatan yang ditawarkannya semu belaka, yang bila dibandingkan dengan apa yang dapat ditawarkan oleh apa yang menjadi belief-nya.
Manusia seringkali, tidak peduli berada di posisi strata sosial mana, pasti akan menangis dan meringis minta tolong kepada Tuhan, entah Tuhan yang sama dengan Tuhan kebanyakan orang atau tidak, ketika dia merasakan sesuatu yang menusuk ruang batinnya...padahal tusukan yang dirasakannya itu adalah buah dari hasil biusan yang dilakukan oleh dirinya sendiri...
Sungguh aneh dan unik manusia ini, there is nothing in this hell world would gain scores compared to human beings....